logo caroline red
menu

Ketahui Arti dan Fungsi Kode Huruf Persneling Mobil Matic

author-image
Caroline.id | 14 Mei 2019
Share
share-mobil
Detail Article
Bicara tentang mobil matic, Anda tentu sudah paham keunggulannya jika dibandingkan dengan mobil manual. Ya, mobil matic lebih mudah, nyaman, dan praktis untuk dikendarai, bahkan untuk seorang pemula yang baru belajar menyetir. Namun, tetap saja ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan ketika berkendara dengan mobil jenis ini, salah satunya persneling mobil matic. Terkait pengoperasian, persneling mobil matic berbeda signifikan dengan mobil manual. Jika pada mobil manualerpindahan gigi dilakukan oleh pengendara dengan menggunakan tuas dan pedal kopling, pada matic perpindahan gigi dilakukan otomatis oleh gear box.

Kenali arti huruf dan angka pada persneling mobil matic

Bagi Anda yang baru akan mulai mengendarai mobil matic, ada baiknya pelajari dulu arti dan fungsi tiap angka serta huruf yang tertera di tuas persneling. Misalnya saja huruf “P” yang berarti posisi persneling untuk parkir. Saat akan menyalakan mesin mobil dan melepaskan kunci kontak setelah berkendara, posisi persneling harus ada pada “P”. Lalu ada huruf “R” yang merupakan kependekan dari “Reverse”. Posisi ini digunakan saat Anda akan memundurkan mobil. Untuk menetralkan mobil, Anda hanya harus mengubah posisi persneling pada huruf “N”. Saat akan mulai berkendara, ubah posisi persneling mobil matic pada posisi huruf “D” untuk berkendara normal dan mencapai kecepatan yang semakin tinggi. Angka “1” dan “2” pada persneling mobil menunjukkan posisi gigi saat Anda berkendara. Kode “1” atau “L” digunakan untuk jalan menanjak atau menurun tajam. Sedangkan “2” adalah untuk posisi gigi maksimum.

“D” untuk berkendara kecepatan normal

Posisi persneling mobil matic yang berada pada huruf “D” atau “Drive” adalah posisi untuk berkendara dengan kecepatan normal. Di sisi lain, posisi “D” juga bisa digunakan untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi atau over drive seperti ketika di jalan tol. Untuk memaksimalkan kecepatannya, Anda hanya tinggal menekan tombol over drive pada tuas persneling.

“2” untuk tanjakan

Saat Anda mengemudi melewati jalanan menanjak, ubahlah posisi persneling dari “D” ke “2”. Hal ini dilakukan untuk memastikan putaran mesin menghasilkan tenaga yang cukup untuk membawa mobil melewati tanjakan. Jika tetap diposisikan pada “D”, maka kemungkinan besar mobil tak memiliki cukup tenaga untuk melewati tanjakan tanpa momentum yang tepat. Dengan memosisikan persneling di angka “2” maka laju mobil tidak akan menderu dan menghabiskan bahan bakar. Mobil tetap terasa ringan saat di tanjakan. Anda pun akan lebih dimudahkan dengan kondisi seperti ini.

“L” untuk jalanan yang menurun

Saat berada di turunan jalan, jangan lupa untuk memindahkan persneling mobil matic pada posisi “L” atau “Low”. Hal ini akan menghambat laju mobil supaya tidak meluncur bebas di turunan jalan. Mengingat, posisi gear L memiliki efek engine break. Meski demikian, keuntungan utama dari posisi gear L ini akan lebih terasa jika digunakan di jalan menanjak yang sangat curam atau medan jalan yang sulit, seperti berbatu dan berlumpur. Gear low akan menghasilkan traksi yang dibutuhkan untuk membawa mobil lebih mudah keluar dari situasi jalan tersebut. Pada intinya, persneling mobil matic memang memudahkan Anda berkendara karena tidak harus menggunakan pedal serta tuas kopling saat akan berpindah gigi. Namun, Anda tetap harus mengetahui fungsi setiap girnya agar lebih aman dan nyaman dalam berkendara. Memilih gir yang tepat untuk setiap kondisi jalan juga bikin awet transmisi matic.
AUTHOR
author-image